BERBAGI

Rabu, 20 Juni 2012

Emakku Juga Ingin Naik Haji !!!

Tak memerlukan waktu yang lama untuk menulis surat buat ibuku. Kurang dari 5 menit saja. Tapi untuk memberanikan diri menulisnya saya harus membutuhkan waktu 5 hari. Cukup lama untuk memastikan saya berani menulisnya. Bisa saja sebenarnya tidak harus melalui surat, melalui telepon sangat bisa. Meski saya harus ke wartel dan ibuku harus menerimanya di rumah tetangga. Maklum saya tidak punya telepon atau hp, rumahku juga tidak ada telepon. Apalagi HP. Mulutku selalu terkunci bila ngomong langsung. Akhirnya kuputuskan menyampaikannya via surat. 


“Bu, setelah dipikir-pikir sebaiknya saya berhenti kuliah saja. Karena Ibu pasti susah nyari uangnya. Saya ikhlas kok Bu, bila harus berhenti kuliah”  Itu saja. Dan sampai selesai kuliah, surat itu tak pernah dibalas. Baik dengan surat lagi maupun dengan telepon. Justru beliau kirim uang lagi. 150 ribu buat bulan ini. Itupun harus ‘ngotot-ngototan’ dengan teller bank BCA gara-gara tanda tangannya berbeda dengan specimen di buku tabungan. Karena itu satu-satunya harta karun saya untuk bulan ini, saya konsisten berdiri terus dari siang hingga bank mau tutup di depan teller agak kesamping. Luluh juga ngeliat saya berdiri, mungkin dipikirnya kan enggak ngambil puluhan juta. Cuman 150 ribu saja. Hehehe…. Terima kasih Bu Teller.

Untuk menghadapi konsekuensi tak dijawabnya surat, tugas selanjutnya adalah bergerilya cari kerjaan buat nyambungin duit 150 ribu biar panjang untuk sebulan. Hasilnya 1 penolakan kerja dan 2 diberi peluang kerja. Mengajar kursus komputer di lembaga kursus dan di sebuah pesantren. Rasanya saya tertinggal jauh untuk merasakan warna kehidupan. Dari hanya minta terus, hingga harus bermalam mencari rupiah. Pertama kali kurasakan betapa lelahnya orangtuaku untuk mendapatkan uang 150 ribu. Untunglah Ibuku sangat pandai berinteraksi dengan semua tetangga. Bila tetangga yang satu tidak bisa meminjamkan uang, pastilah beralih ke tetangga berikutnya. Dari tetangga ke tetangga. Tetangga-tetanggaku yang ‘mengkuliahkanku’ 7 tahun lamanya. Di masa lampau.

“Berapa juta lagi kurangnya Bu?” Tanyaku pada petugas BSM yang selalu tersenyum pada nasabahnya. “9,5 juta lagi pak” Jawabnya. Alhamdulillah telah selesai urusannya. Tinggal menunggu saat pelunasan saja pada tahun 2016 kelak. Berhaji, itulah keinginan Ibuku. Menjadi tamu Allah. Meski telah kutawarkan umroh, beliau tetep menginginkan berhaji. Dan Dia pun tunjukkan juga mudahkan jalannya. Saat kuliah tak pernah terpikir. Hanyalah berpikir apakah kuliah ini bisa selesai atau tidak. BagiNya tidak ada yang mustahil. 

Masih sering teringat, bila telepon berdering di rumah tetangga kemudian dengan tergopoh-gopoh ibuku menghampirinya. Di benaknya cuma satu hal : saya harus hutang kemana lagi?

Kuingin beliau menjadi tamu Allah SWT yang dimuliakan sebagaimana juga keinginannya. Dia –insyaAllah- akan memenuhinya, seperti Dia bisa membalikan keadaan kami dari yang papa hingga berada. Sekali lagi kupinta, oh ternyata bukan sekali lagi. Melainkan lagi…lagi…lagi…dan selalu lagi kupinta keajaiban ini padaMu. 

Labbaikallahumma labbaik….

1 komentar:

  1. Lucky Club Casino Site Review - Live Dealers
    Lucky Club is an online gambling site that allows you luckyclub.live to gamble in a wide range of online casinos. In this Lucky Club review, we cover some crucial aspects of

    BalasHapus

 

Copyright © Semangat Baru !!! Design by O Pregador | Blogger Theme by Blogger Template de luxo | Powered by Blogger